"Hai, Bella! Apa kabar?" Sosok itu … adalah Bagas. Kali ini pria itu menyeringai lebar dengan sangat menyeramkannya. Hal itu membuat Bella menggigil ketakutan. Tangannya masih memegang daun pintu dan dengan gerakan refleknya ia sontak menutup pintu itu. Namun anehnya Bagas dengan mudah menahan daun pintu yang hendak ditutup oleh Bella itu. Pria itu menahan pintu itu dengan kaki dan tangannya. “Pergi!” Bella berteriak dengan lantang. Ia masih berusaha menahan agar pintunya tak terbuka lebar. Wanita itu kini panik dibuatnya. Bagaimana bisa penguntit itu tahu kos barunya? “Bel, Bella … izinkan aku bicara sama kamu. Aku gak akan nyakitin kamu.” Bagas dengan tenaga prianya tentu saja masih berusaha membuat Bella mundur. “Izinkan aku masuk, Bel!” serunya diiringi dengan raut wajah ibanya.