Bella masih terpojok dengan kedua tangan Bagas yang dengan cepat memegang tangan Bella ke atas. Pria itu masih memelototi Bella dan masih membuat Bella ketakutan, namun sekali lagi tak ditunjukkan oleh wanita itu. "Bukannya sudah aku bilang hari itu, Bel? Kamu itu memang ditakdirkan bersama denganku." Bagas bergumam di hadapan wajah Bella. Ia kini mulai melunak, mungkin karena tahu Bella kian ketakutan dibuatnya. Pria itu kini mulai mengulas senyum. Namun sekali lagi, senyumnya menakutkan. Bella masih terdiam. Ia sangat kelelahan sekarang dan sudah kehabisan tenaganya akibat tadi yang terus bergulat dengan pintu. Wanita itu sudah lelah terus memberontak semenjak tadi. Namun tentu saja tenaga Bagas dua kali lipat dibandingnya. Melihat diamnya Bella itu, kemudian dengan perlahan Bagas mem