“I knew I loved you before I met you. I think I dreamed you into life. I knew I loved you before I met you. I have been waiting all my life.” Irgi tak bicara sejak mereka masuk ke dalam mobil, hanya sibuk berdendang sendiri seraya menatap ke sisi kanan tempat lobi rumah sakit berada dan para pengunjung berlalu lalang. April juga tak paham mengapa mood-nya begitu hancur saat mendengar kabar pernikahan Ani dan Bobby. Untuk kali ini, keberadaan Irgi di sampingnya terasa menyiksa. April tau betul ia mencintai Irgi. Tak pernah terbersit sedikit pun keraguan. Namun, saat ujung perpisahan kian mengabur, umur pun kian bertambah, juga lingkungan yang terus berubah … rasanya, April ingin bernapas sejenak. Ia tak menyerah, hanya tengah lelah. “Gi?” “Hmm?” “Tadi aku ketemu Bang Rene. Kamu masih i