SIDE STORY-4: ISI HATI

1449 Kata

“Kakak udah flight, Bang?” tanya Dirga begitu Irgi masuk ke kediaman mereka. “Udah. Tadi gue tunggu sampai April bilang dia mau masuk pesawat,” jawab Irgi. Ia beringsut, meletakkan sepatu, lalu bergabung dengan personil mint house di ruang tengah. Seperti biasa, ramyeon dan pertandingan bolalah yang selalu berhasil membuat mereka duduk bersama. Dirga meraih mangkuk kosong, niatnya mengisikan panganan hangat untuk Irgi. “Ngga usah, Ga.” “Tumben banget?” “Udah kenyang gue. Tadi sempat makan dulu sama April.” Dirga diam saja. Irgi itu, sekenyang apa pun, kalau ada ramyeon di depan mata, meski sesuap pasti ia cicipi. Jadi, jika ia enggan mencoba, jelas sudah mood-nya berantakan kembali setelah sang kekasih pulang ke tanah air. Titik pandang Irgi terpaku ke layar televisi. Meski keempat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN