“Di mana, Ga?” tanya Irgi. Panggilannya tersambung ke nomor Dirga tepat begitu taksi yang membawa mereka memasuki jalan raya bebas hambatan. “Rumah Kak Nisa.” “Nisa dan Ari ada?” “Ngga. Kak Nisa ke klinik, Bang Ari ke rumah sakit.” “Terus, lo sama siapa di situ?” “Reina dan Rain. Sama siapa lagi coba?” “Ya kali Mama Papa ada di situ?” “Ngga. Lo di mana Bang?” “Tol.” “Oh. Eh Bang, tanyain Kak April dah. Kakak kenal dr. Adrian apa ngga? Spesialis Ortopedi.” “Kenal. Udah ngga sabar lo ketemu Andien?” Hening. Dirga mati kutu ditembak Irgi tiba-tiba. “Kenapa ngga bilang gue kalau lo pulang karena mau ketemu Andien?” cecar Irgi lagi. “Itu … lo kata siapa, Bang?” “Ian.” “Oh.” “Lo pikir, karena Andien sekarang janda, anaknya banyak … gue bakal ngelarang lo dekatin dia?” “Bukan Ba