AUTUMN-10: MENEBUS RINDU (2)

2154 Kata

Sebesar apapun rindu, akan selalu ada waktu yang menjadi pembatas kala menebusnya. Tak terkecuali bagi Irgi dan April. Meski Irgi mendatanginya setiap pagi, menjemputnya setiap petang menjelang, menghabiskan sisa waktu dengan kebersamaan hingga Rasyid berdehem tanpa henti. Setiap kali terbangun keesokan hari, Irgi tak pernah bisa memalingkan wajah dari kalender meja yang berhadapan dengannya. ‘Berkurang sehari lagi,’ batinnya sendu. Mungkin April benar, rasanya semakin sedih saat waktu untuk kembali ke Cambridge kian mendekat. “Udah siap Ga? Nis?” tanya Irgi pada kedua adiknya yang akan ikut menghabiskan akhir pekan dengannya. 24 Desember 1994, hari Sabtu. Sudah pukul enam pagi, Irgi masih harus menjemput April, Lyra dan Firhan sebelum melajukan mobilnya ke titik temu, yaitu di kediama

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN