Sebenarnya, Nico juga tak paham mengapa akhirnya ia memilih mundur. Ia bukan orang yang mudah diintimidasi. Namun, pria yang mengaku sebagai adik Irgi tadi seolah merapalkan mantra kutukan padanya. ‘Siapa sih tuh orang?’ Sementara di lobi rumah sakit, April masih mematung di posisinya, Dirga masih bertolak pinggang dengan Irgi yang merangkulnya. Kakak beradik itu tengah mengamati punggung Nico yang kian menjauh dari pandangan mereka. “Boo?” tegur Irgi akhirnya. April pun mengusaikan lamunannya. “Kok malah bengong?” “Lo ngga apa-apa, Kak?” tanya Dirga kemudian. “Iya, ngga apa-apa, Ga,” jawab April. “Mumpung tuh orang masih di sini, masih bisa gue kejar kalau dia sempat macam-macam sama lo?” “Ngga kok, Ga. Dia malah belum sempat ngomong banyak.” “Yakin lo?” “Iya.” “Ya udah, gue bali