Irgi berdiri di depan layar yang menginterpretasikan pemindaian kepala Hunt, lagi. Ia sudah mengenakan surgery gown, begitu pula Edward. Begitu Holden tiba tadi, Irgi langsung menyeretnya melihat hasil pemeriksaan tersebut. Irgi memaparkan rencana bedahnya, pun mendapati beberapa saran dari Holden dan Edward. Kini, ia sedikit lebih percaya diri. Ya, sedikit saja. Sang dokter tak langsung menempati posisinya. Ia berdiri di samping Hunt yang sudah terbaring tak sadarkan diri. “Bagaimana vitalnya?” tanya Irgi kemudian. “Dia stabil,” jawab Christian, sang anesthesiologist. “Kau bisa memulainya, Dok.” “Kalian bersamaku kan?” Pertanyaan itu sontak membuat semua tim bedah memandangnya lekat. Irgi menaikkan pandangan, menatap satu per satu timnya malam itu. Mereka mengangguk. “Aku mohon duku