Kasus V : Fakta Di Luar Kasus

2184 Kata

Adiwilaga tidak mengingat apapun bahkan tentang bagaimana bisa ia berada di sebuah pedesaan asri ini. Sebenarnya dimanakah kakinya sekarang ini berpijak? Siapa yang membawanya kemari? Tempat macam apakah ini? Terdengar suara seseorang yang tengah terbatuk-batuk kecil. Adiwilaga pun menoleh sebelum bahu bagian belakangnya ditepuk oleh si pria tersebut. Pria itu.. "Sugeng rawuh, Raden Adiwilaga." "Anda siapa?" tanya Adiwilaga dengan nada santai, akan tetapi sarat akan tuntutan untuk mendapatkan sebuah jawaban. "Aku adalah pamanmu. Panggil saja Paman Idhang." "Paman?" Adiwilaga mengerutkan dahinya. Setahunya, almarhum bapaknya tidak mempunyai seorang saudara laki-laki seperti pria yang berdiri di hadapannya ini. Lantas, siapakah ia sebenarnya? Namun jika dilihat-lihat dengan seksa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN