Nismara terkejut bukan main setelah dirinya mendengar pertanyaan yang keluar dari bibir sang kang mas. Bagaimana bisa kang masnya bertanya tentang menolak seorang wanita, memangnya selama ini kang masnya dekat dengan siapa? Setahu Nismara, tidak ada yang tengah dekat dengan Adiwilaga. Sebenarnya, pendengaran Nismara yang salah, ataukah Adiwilaga yang tengah melantur? “Nismara?” panggil Adiwilaga yang kemudian menyentak Nismara dari zona berpikir kerasnya. “………” “Kang Mas! Belum juga bilang cinta, masa sudah mendapatkan penolakan. Memangnya Kang Mas yakin dia mencintai Kang Mas!? Yang benar sa—ja..” Nismara sadar akan suatu hal. Ia mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sepertinya ia lupa bahwa kang masnya itu memiliki kemampuan khusus dalam mengetahui isi hati seseorang. “K—kenapa kamu dia