Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Saat di ruang rawat inap itu hanya tersisa Adiwilaga Dan juga Nismara. Segera Adiwilaga memerintahkan agar Nismara membantu Sandya yang tengah kesakitan itu, terlebih membantu Sandya untuk tetap tenang karena obatnya sudah datang. Memeluk Nismara dengan seerat-eratnya sampai membuat Nismara pun juga meringis kesakitan, Adiwilaga segera membubuhkan dedaunan yang telah ia tumbuk halus itu ke punggung Sandya. “Aaarrrgghhhssshhh..s—sakit..perih..” Air mata Sandya telah membanjiri wajah cantiknya. Nismara yang dipeluknya dengan begitu erat pun juga turut menerima rasa sakit yang coba Sandya salurkan melalui pelukan tersebut. Kasihan sekali Sandya, Nismara berinisiatif untuk mengusap rambut kepala Sandya guna menenangkan Sandya dan juga mentransfer energi positif dalam tubuhnya. Sebelum membu