“Kang Mas masih suka dengan perempuan ‘kan? Normal ‘kan?” Pertanyaan Nismara terus terngiang-ngiang di kepala Adiwilaga. Hal tersebut membuatnya sampai tidak bisa tidur. Sudah pukul satu pagi, namun matanya masih enggan untuk terpejam. Akhirnya, Adiwilaga memutuskan untuk mencari makanan dan minuman yang ada di dapur. Biasanya Nismara akan menyetok cemilan-cemilan korea andalannya di dalam lemari dapur. Kedua bola matanya berbinar sempurna, ternyata ada sisa kehidupan di sana! Adiwilaga pun mengambil minuman kaleng berwarna merah muda itu, dan juga mengambil beberapa snack. Mie instan pun juga ada di sana, sayangnya ia malas untuk memasaknya terlebih dulu. Alhasil, hanya cemilan-cemilan saja yang ia ambil. Baru saja langkah kakinya hendak kembali menuju kamar, tepukan di punggungnya m