Dea membanting pisaunya di atas talenan kayu membuat meja yang menopang talenan tersebut bergetar, menyebabkan benda-benda disekitarnya ikut bergoyang. Dea mendengus kesal, bagaimana tidak kesal? Saat ia sedang sibuk membersihkan sisik ikan dan memisahkan antara daging dan tulangnya, lelaki yang katanya berada di sini untuk membantu justru berdiam dibelakangnya sambil mengeluarkan suara-suara aneh. Dea pun memutar tubuhnya dengan pisau di genggamannya dan melotot kesal pada Rama—lelaki yang sejak tadi bersuara aneh dibelakangnya. "Sampai kapan lo mau ngeluarin suara aneh-aneh gitu sih? Kalau lo gak mau bantuin gue mendingan pergi!" sentak Dea kesal. Rama berkedip, matanya menatap ngeri kepada pisau mengkilap ditangan Dea. "gue gak tega, Ya, liat ikannya digituin!" tunjuk Rama dengan matan