26. Home and Better Proposal (END)

2388 Kata

  "dia..." Rama berhenti sejenak lalu tersenyum misterius. Didekatkan wajahnya ke wajah Dea dan dia berbisik menggoda. "Rahasia." Dea menggeram. "Seharusnya gue tau, lo tuh masih sama kayak dulu kan?" desis Dea. Dia melepaskan pelukan tubuh Rama membuat Rama tidak bisa menahan senyumnya. Dea yang cemburu adalah salah satu pemandangan terfavorite untuknya. Menggemaskan. "Gue bakal bawa lo ketemu sama dia. Makanya, besok kita harus balik ke Jakarta." Dea mengernyit. "Hah? Jakarta? Kenapa?" Rama menarik Dea kembali ke dalam dekapannya. Matanya terpejam, hidungnya mengendus pelipis Dea. "Gue jelasin besok, sekarang kita harus tidur." "Tap—" "Tidur atau gue bakal nidurin lo, Dea." Ancaman Rama berhasil membungkam Dea dan membuat wanita itu memilih untuk tidur. Dea melirik Rama sejenak. 

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN