Dea setengah berlari begitu keluar dari taksi yang membawanya ke depan taman kanak-kanak tempat anak laki-lakinya bersekolah. Akibat mobilnya yang mogok dan terpaksa harus diderek ke bengkel, Dea harus menaiki taksi untuk menjemput anak semata wayangnya yang sudah keluar dari kelas empat puluh lima menit yang lalu. Dea sudah mengabari guru TK anaknya bahwa ia akan sedikit terlambat. Jadi Dea tidak terlalu panik begitu menaiki taksi untuk menjemput anaknya itu. Namun Dea berubah jadi panik begitu mendapat kabar bahwa anaknya, Revin, sudah dijemput oleh neneknya. Karena seingat Dea, baik Ibu dan mertuanya sedang pergi keluar kota bersama untuk liburan yang berarti bukan salah satu dari mereka yang menjemput Revin. “Bu Dea, maafkan saya... Saya—“ “Nanti saja minta maafnya!” Dea nyaris bert
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari