'Kesempatan akan selalu kuberi, tapi jangan buat aku kecewa kembali. Karna sebuah perasaan akan menghilang dengan sendirinya saat mereka terus tersakiti.' [Merelakan] Farrel menghela nafasnya pelan sebelum menekan bel. Tak lama pintu terbuka menunjukan Kenzo yang terlihat menatapnya kecewa. Tiba-tiba-- Buagh Satu pukulan mentah melayang di pipi Farrel. Pria itu hanya bisa terdiam. Menerima pukulan Kenzo yang memang sudah pantas ia dapati. "Seandainya kamu bukan Farrel, Papa akan buat kamu babak belur. Tapi kamu ini Farrel. Orang yang Papa udah anggap anak sendiri dari kamu kecil. Kenapa kamu ngelakuin hal yang bikin saya kecewa Farrel?" Farrel terdiam. Untuk pertama kalinya setelah melewati masa kanak-kanak, Farrel baru menangis lagi. Hatinya begitu sakit mengingat Kenzo saja sekec