Happy Reading. Nadia masuk ke dalam mess dengan perasaan dongkol. Ya, dia kesal dengan mahluk yang mengekorinya masuk ke dalam kamar itu. Kalau Nadia melarang pasti ujung-ujungnya Adam selalu mengatakan jika dia adalah suaminya. Nadia tidak menutup pintunya, meskipun Adam adalah suaminya, tetapi di tempat itu bukannya belum ada yang tahu bukan. Adam mengedarkan pandangan, luas kamar itu 4x5 meter, sangat sempit. "Nad, mending kamu pindah aja ya, di sini tuh sempit, biar Mas cariin rumah baru buat kamu, yang ada halamannya, biar mobil mas bisa masuk," ujar Adam duduk di kursi sofa satu-satunya di kamar itu. "Nggak perlu mas, keputusan Nadia udah bulat, lagian kenapa sekarang Mas peduli sama Nadia? Dulu-dulu kemana aja?" Adam menghela napas, "Maaf Nad, mas akui kalau mas salah, tapi seka