Eps. 46 Tanda Melahirkan

1332 Kata

Malam itu suasana di sekitar rumah Lyla tampak tenang. Lampu-lampu luar sudah dipadamkan, hanya satu lampu teras yang masih menyala redup. Tidak ada yang tahu sebuah mobil hitam berhenti perlahan di depan rumah itu. Dari dalamnya, seorang pria turun. Wajahnya tegap, matanya tajam namun menyiratkan kerinduan yang dalam. Dia berjalan cepat ke arah pintu, lalu mengetuknya tiga kali—pelan, namun penuh arti. Tak lama, pintu terbuka. Lyla berdiri di baliknya dengan pakaian santai, wajahnya sedikit pucat karena lelah seharian, namun begitu melihat siapa yang datang, matanya langsung berbinar. “Arman…” lirihnya. Tanpa berkata apa-apa, Arman langsung memeluk Lyla, lalu menangkup wajah wanita itu dan menciumnya lembut namun dalam. Ciuman yang menyimpan segala rindu dan amarah yang telah lama tert

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN