Air mata Rhea kembali jatuh. Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Asti segera menopang tubuh putrinya yang hampir jatuh karena lemas mendengar jawaban itu. “Nak, sabar… kita jangan berhenti berharap. Tuhan pasti punya rencana,” ucap Asti dengan suara tegar, meski hatinya sendiri runtuh. Brian menatap keduanya, hatinya ikut tercabik. “Saya janji, Bu, saya akan terus berada di dermaga sampai Pak Devan ditemukan. Saya nggak akan berhenti mencari kabar.” Suaranya parau, penuh tekad dan juga kesedihan. Rhea mengangkat wajahnya yang basah. “Tolong, Brian… jangan biarkan aku sendirian menunggu kabar. Cari Devan sampai ketemu, apapun kondisinya,” pintanya dengan suara serak. Brian mengangguk kuat, menatap mata Rhea dengan janji yang terpatri bila ia takkan meninggalkan pencarian sam

