Eps. 109 Devan Hilang

1316 Kata

Rhea menatap kosong layar ponselnya yang sudah padam, jari-jarinya bergetar hebat seolah tak mampu lagi menggenggam benda itu. Kata-kata Brian terus terngiang di telinganya, menusuk hatinya berkali-kali. Devan belum ditemukan. Belum ada kepastian. Belum ada harapan yang bisa dia pegang kuat-kuat. “Devan…,” bisiknya lirih, suaranya pecah. “Kenapa semua berubah secepat ini? Kamu janji akan selalu ada di sampingku. Kamu janji akan menemani anak kita lahir. Tapi apa? Sekarang kamu pergi begitu saja tanpa pamit, tanpa jejak.” Air mata jatuh deras membasahi pipinya. Bibirnya bergetar, tubuhnya menggigil tak mampu menahan guncangan emosi yang menyesakkan da-da. Ia mencoba bangkit, namun lututnya terlalu lemah, hingga akhirnya ia terhempas duduk di sofa, terkulai tak berdaya. Pikirannya berlari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN