Brandon memandang tubuh Icha yang terbaring di atas ranjang pesakitan. Lagi-lagi istrinya harus terbaring kembali, dan itu karena dirinya. Brandon membuka kancing-kancing seragamnya, melepas kemeja tersebut hingga menyisakan kaus fit abu-abu ditubuh anak itu. Ceklek.. Brandon memandang dua orang dewasa yang masuk ke dalam ruang inap Icha. Mami dan Papinya. Mereka bahkan datang setelah tidak lama Brandon menelepon salah satu diantara mereka. "Mii.." sapa Brandon lalu memeluk sang Mami membuat Papinya- Rio mendengus sebal. Cari kesempatan pikir Rio. "Mantu papi kenapa?" tanya Rio duduk dikursi yang tadi Brandon duduki. "Kata dokter gastritis Pih." jawab Brandon membuat Rio mengangguk. Brenda membelai rambut putra semata wayangnya. Wajah putranya begitu sayu. "Brandon kenapa? Berantem