Chapter 31. Begin to Sympthasize

3694 Kata

Ucapannya terhenti saat suara bariton yang sangat dia kenali itu terdengar jelas di pendengarannya saat ini. ”Zuha, kau...”             Dia mendongakkan kepalanya melihat pria berpakaian formal itu. Deg!             Jantungnya berpacu dengan cepat melihat kilatan tajam netra yang sudah lama tidak pernah bertatapan dengan netra miliknya.             Seakan dunia berhenti berputar pada porosnya. Zuha mulai menegang saat apa yang tidak dia inginkan kembali menerpa hidupnya. Saat tersadar, seketika itu juga dia mematikan sambungan teleponnya secara sepihak. “Nanti aku telepon lagi.” Tutt... Tutt... Tutt...             Walaupun sudah menjadi kebiasaan dirinya, tapi untuk situasi saat ini. Memutuskan sambungan telepon secara sepihak adalah hal yang terpenting untuk dia lakukan. Menginga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN