Setelah mendapat pesan dari Riska, Daniella segera melakukan panggilan dengannya. Ia cukup khawatir atas apa yang menimpa sahabatnya itu. dalam deringan pertama masih belum diangkat oleh Riska, kemudian ketika Daniella melakukan panggilan untuk kedua kalinya, akhirnya panggilan itu diangkat. “Hallo El?” Suara parau Riska di seberang sana semakin menambah kekhawatiran Daniella. Terlihat sekali dari suara sahabatnya itu bahwa dia habis menangis. Mungkin pemintaan bantuan kali ini benar – benar sangat penting bagi Riska sehingga membuatnya sampai menangis. “Ada apa Ris? Kamu perlu bantuan apa?” Tanya Daniella dengan beruntun. Ia sangat tidak suka jika orang – orang terdekatnya mengalami masslah, apalagi ini sahabat dekatnya. Mana mungkin Daniella tak membantunya. Tak ada sahutan