Selama di perjalanan, tak ada ucapan yang keluar dari mulut Daniella dan Tristan. Mereka tetap diam pada kesunyian, dan kecanggungan. Tristan juga tidak seperti tadi pagi yang terlihat cukup aktif memulai pembicaraan, membuat Daniella terheran - heran. "Kamu kenapa?" Daniella akhirnya bertanya kepada Tristan tentang keterdiamannya, ia merasa aneh jika tidak mendapat ucapan - ucapan menjijikan yang selalu dilontarkan Tristan. Tristan yang mendengar pertanyaan Daniella seketika menolehkan kepalanya sebentar kearah Daniella, lalu ia tersenyum manis kearahnya. "Akhirnya kamu merhatiin aku juga!" Tristan berseru senang karena Daniella berinisiatif menanyakan apa yang sedang terjadi padanya. Sedangkan Daniella yang merasa maksud keterdiaman Tristan adalah sebagai pancingan untuk dirinya,