“Jika jodoh ibarat cerminan diri, apakah Mas Edward benar-benar jodohku?” pikir Embun. Embun masih menatap pintu kamar keberadaannya yang tertutup rapat. Sesekali, matanya berkedip sendu. Di tengah kenyataannya yang masih setengah meringkuk, ia sengaja terdiam menunggu apalagi beberapa saat lalu, Edward datang. Namun, kenapa Edward tak kunjung kembali sesaat setelah pria itu mendadak pergi? Adakah masalah yang membuat Edward tak bisa kembali? “Oh, iya, ya, … kok kami enggak tidur bareng? Aku dan Mas Edward enggak tidur bareng meski sudah menikah?” pikir Embun yang kemudian beranjak dan duduk selonjor. Dirasa Embun memang ada yang kurang. Mengenai hubungannya dan Edward yang sudah menikah, tapi semuanya terasa biasa saja. Bahkan meski Edward alergi kepada wanita dan katakanlah itu kelain