Dalam satu tarikan napas, Edward melafalkan ijab qobul dan sukses membuat Zack melongo tak percaya. “Sah!” ucap saksi berikut asisten penghulu di sana. “Si Edward beneran niat nikah. Harusnya dia juga sudah ‘normal’. Bahkan Edward sama sekali enggak gugup. Sesantai itu,” batin Zack. Sedangkan bagi Embun, mendengar namanya disebut dalam ijab qobul, tak ubahnya sebuah keajaiban. Embun terenyuh, masih sulit percaya. Bahkan ketika Edward memberikan tangan kanan kepadanya, kenyataan tersebut membuatnya bingung, kenapa Edward melakukan itu? “Ya ampun ... salaman!” batin Embun memarahi dirinya sendiri. Bisa-bisanya ia sampai linglung di acara sakral layaknya sekarang? Dengan jantung berdebar-debar berikut tubuh gemetaran, Embun menyambut tangan kanan Edward menggunakan kedua tangan. Ia menya