Episode 107 : Keluarga Impian yang Manis

1565 Kata

“Kamu berhak marah.” Gandra bertutur lirih sambil menatap Wulan yang masih belum mau menatapnya. Calon istrinya itu benar-benar mengabaikannya karena sekadar melirik pun tidak meski ia sudah terjaga selama satu jam lebih dalam kebersamaan mereka. Kemudian tatapan Gandra teralih pada keberadaan tiga bantal sofa yang Wulan tumpuk menjadi pemisah kebersamaan mereka. Mereka memang duduk di sofa yang sama, sofa panjang di ruang keluarga kediaman Edward. Namun, kenyataan bantal yang Wulan tumpukkan membuat Gandra sadar, Wulan sangat marah padanya. Gandra menghela napas pelan kemudian mengusap kasar wajahnya menggunakan kedua tangan sesaat setelah ia melepas kacamata bening berbingkai hitamnya, kemudian meletakkannya di meja. “Ngomong, dong.” Gandra benar-benar memohon karena Wulan masih saja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN