Markus dan Vanesa sudah menghentikan motornya di parkiran. Di depan hotel Luxuri. Mereka memang sudah melepas kucing tersebut. "Gimana? Lo udah dapet kabar dari para bodyguard lo itu?" Vanesa menyimpan helm di bagian depan motornya. Kemudian berjalan ke arah lift bersama Markus. Markus mengangguk. "Iya," "Terus?" Markus tak menjawab. Ia hanya memperlihatkan hasil penyidikan tersebut. Sebuah wajah yang membuat Vanesa tercengang. "Ko bisa?" "Mana gue tahu?" Markus menekan tombol lift. "Kalau emang dia mau maen-maen sama gue. Gua bakal jabanin. Tapi enggak usah libatin Delima." "Kalau menurut gue, dia mau balas dendam. Soalnya Delima pernah nolak dia." "Dan itu gara-gara lo!" "Ko gue?" "Iyalah, kalau lo enggak ajak Delima masuk ke dalam geng gila lo itu. Gak mungkin penculikan ini

