"Jadi lo ingkar janji sama gue?" Ujar Vanesa dingin. Kini kedua gadis itu saling menatap tajam. Dengan tangan masing-masing memegang pistol, saling menodong. "Gue enggak pernah janji." Ujar Arista. Ia bergerak memutari Vanesa yang sedang menyembunyikan Delima di balik tubuhnya. Seolah sedang mencari targetnya. "Gue udah bilang jangan sentuh Delima." Tak mau mengambil resiko. Vanesa ikut memutar agar terget Arista tetap padanya. Hingga kini keduanya perlahan saling memutar dan tetap fokus dengan pistol di tangannya masing-masing. "Lo enggak akan dapetin apa-apa dengan pertahanin cewek polos itu." "Dan lo juga enggak akan dapet apapun, dengan nembak dia." "Setidaknya gue lebih berani dari pada lo!" "Oya, seperti apa keberanian lo?" "Seperti ini?" Dorrr! Suara tembakan Arista yang

