Ini sudah Arista pikirkan. Dan ia akan bertanggung jawab pada semua resikonya. Jika cinta tidak diperjuangkan, maka kesempatan akan hilang begitu saja. Setidaknya itu yang sedang Arista pikirkan saat ini. Dulu Markus begitu mencintai dirinya. Peduli padanya. Dan selalu memberikan apapun yang di minta gadis itu. Andai saja ia tidak kenal Vanesa. Pasti, ia sangat yakin. Kalau perasaannya akan tetap utuh. Tidak gila, dan tidak harus meninggalkan laki-laki itu. Tapi kini, semua sudah terlambat. Markus yang di cintainya telah berubah. Ia sudah tidak seperti dulu. Dia sudah melupakannya. Dan itu hanya karena gadis polos yang menurutnya tidak lebih baik dari dirinya. Yaa .... Arista sangat yakin, dialah yang lebih baik. "Ada apa lo dateng ke sini?" Seorang laki-laki bertatto duduk di bangku

