Just wait and see

1318 Kata

"Lo kenapa lagi sih?" Markus gemas pada gadis di sampingnya. Masalahnya si polos itu masih terisak dengan manjanya. Padahal saat ini mereka sedang di kedai eskrim. Jadi gadis itu sedang makan es krim sembari menangis. Sangat lucu dan tentunya menggemaskan di mata Markus. Lihat saja, hidungnya yang merah. Bibirnya jontor, kemudian ingusnya sesekali ia usap dengan cara kasar. Sehingga terlihat basah kemana-mana, hampir memenuhi kedua pipi cabinya. "Keseul," rengeknya, tanpa mau melihat Markus. "Iya, lo kesel kenapa?" Markus mengusap kepala gadis itu. "Kesel aja," lagi, Delima menghentakan kedua kakinya ke atas lantai. Dan Markus hanya menggeleng saja di buatnya. "Lo kesel kenapa? Dan sama siapa, Deliiii." Markus menatap wajah gadis itu. Dan sialnya ia ingin sekali terbahak. Gadis itu m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN