Seprti dugaan Darrell jika meeting hari ini berjalan penuh dengan ketenangan. Selain ia mengganti posisi kakak tirinya ia juga mengganti beberapa manajer yang sudah melakukan penyelewengan dana perusahaan. Dan tentu saja sejak detik itu banyak orang yang membenci Darrell. Tapi Darrell tak mau ambil pusing. Karena ia merasa keputusan yang ia ambil sudah tepat.
"Sepertinya keputusan tuan Darrell membuat beberapa orang tak suka bahkan ada yang secara terang-terangan mengancam tuan Darrell. Tapi saya lihat tuan Darrell bersikap santai dan biasa saja," kata Danny ketika ia sudah berada di ruang kerja bosnya.
"Saya tidak peduli dengan tanggapan orang-orang dengan keputusan yang akan saya ambil. Mereka akan paham nanti ketika apa yang saya putuskan akan membawa dampak yang baik untuk perusahaan. Jadi Danny untuk semester ini saya minta setiap minggunya para manager baru di perusahan ini menyerahkan laporan tentang perkembangan perusahan. Saya tidak mau kejadian seperti sebelumnya terulang lagi. Kita harus memperbaiki perusahan ini karena kalau terlalu lama dibiarkan akan menyebabkan perusahaan ini mengalami kebangkrutan," perintah Darrell dengan tegasnya.
"Baik tuan Darrell. Saya pastikan apa yang tuan perintahkan akan saya lakukan. Apa ada perintah lain yang harus saya laksanakan?" tanya Danny dengan sikap siapnya.
"Setelah ini batalkan janji ataupun meeting. Saya akan pulang lebih cepat. Saya harus pergi ke rumah kakek untuk makan malam," kata Darrell yang terlihat santai.
"Baik tuan," jawab Danny mengerti.
Setelah Danny pergi dari ruangannya Darrell memilih untuk tetap duduk di kursi kerjanya dan sedikit memejamkan matanya. Rasa lelah mulai menghinggapi dirinya. Ia baru saja datang dari Amerika beberapa hari terakhir tapi ia belum sempat beristirahat dengan benar karena harus segera menyelesaikan masalah-masalah yang ada di perusahaan ini. Dan tentu saja semua perhatiannya tercurah dalam masalah ini. Apalagi tantangannya sebagai CEO baru di perusahaan ini tak akan mudah. Ia harus menghadapi kakak tirinya yang pasti akan menghadangnya. Ia tahu diri jika semua keluarga Lewinsky tak menyukai dirinya. Satu-satunya yang menyukai dirinya hanyalah sang kakek saja. Apalagi malam ini sang kakek meminta dirinya untuk datang ke rumah untuk makan malam bersama. Sebenarnya Darrell menolak untuk datang kesana tapi sang kakek memohon padanya untuk bisa makan malam bersama. Dan akhirnya Darrell pun menuruti kemauan sang kakek.
Darrell mengambil ponselnya Dan membuka galeri. Ketika ia membuka galeri ia melihat foto Calista yang sedang tersenyum. Melihat foto Calista yang sedang tersenyum seperti itu membuat Darrell ikut tersenyum. Tadi mood Darrell sedang sangat buruk tapi ketika melihat foto Calista membuat moodnya menjadi lebih baik.
"I really miss you baby. Why you leave menjadi," kata Darrell masih memandang foto Calista.
Darrell benar-benar tak bisa mencintai wanita lain selain Calista. Ia berjanji setelah ia membereskan semua masalah ini ia akan melepaskan semuanya dan akan kembali mengejar Calista. Ia akan pastikan akan mengikat Calista setelah ini dan tak akan membiarkan Calista pergi lagi dari hidupnya.
Setelah puas melihat wajah Calista di ponselnya Darrell pun bangkit dari kursi kerjanya dan segera berangkat ke rumah sang kakek. Ia tak ingin berlama-lama berada disana sehingga ia bisa segera pulang ke apartemennya.
Darrell pun segera menuju mobilnya dan melajukan mobilnya menuju ke rumah kediaman Roberto Lewinsky. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh Darrell pun sampai di kediaman Roberto Lewinsky yang terlihat sangat megah dan mewah.
"Selamat datang tuan Darrell," sapa Endy kepala pelayan di rumah ini.
"Terima kasih mr. Endy. Kakek dimana?" tanya Darrell lagi.
"Tuan Roberto ada di ruang baca sekarang tuan Darrell." Mr. Endy pun menjelaskan dimana keberadaan sang kakek.
Tanpa menunggu lagi Darrell pun segera melangkahkan kakinya menuju ruang baca dimana sang kakek berada. Sepanjang jalan menuju ruang baca beberapa pelayan menunduk memberi hormat kepada dirinya. Karena mereka tahu jika Darrell adalah pewaris tunggal kekayaan keluarga Lewinsky.
"Malam Kek." Darrell langsung menyapa sang kakek ketika sampai di ruang kerja sang kakek.
"Darrell kamu sudah datang. Kamu duduk disini," perintah Roberto Lewinsky pada sang cucu.
Darrell pun menuruti perkataan sang kakek dan duduk tepat di hadapan sang kakek.
"Bagaimana perkembangan perusahaan? Dari informasi yang Danny katakan kamu sudah membuat keputusan yang berat untuk perusahaan. Dan salah satunya kamu memindahkan Leonard hanya sebagai seorang manajer. Bahkan kamu memblokir semua kartu kredit miliknya dan menarik semua fasilitasnya. Apa itu benar?" tanya Roberto kepada Darrell.
"Semua yang kakek dengar dari Danny benar. Kakek bilang ketika aku bersedia mengambil alih perusahaan ini maka aku bisa mengambil keputusan apapun yang menurutku baik untuk perusahaan. Dan ketika aku datang ke perusahan ternyata banyak sekali penyelewengan yang terjadi di perusahaan. Dan Leonard juga ikut andil dalam penyelewengan itu. Sehingga aku membuat keputusan dengan mengganti orang-orang yang telah membuat perusahaan kita hampir mengalami kebangkrutan," jawab Darrell menjelaskan.
"Kakek percaya jika kamu pasti melakukan hal yang terbaik untuk perusahaan. Dan kamu harus siap jika acara makan malam ini akan banyak anggota keluarga yang menatap dengan penuh kebencian. Terutama dari keluarga istri pertama papa kamu. Dan Laura orang pertama yang akan selalu mencari kesalahan kamu karena gara-gara kamu datang lagi ke keluarga ini kesempatan mereka untuk mendapatkan harta kekayaan dari keluarga Lewinsky menjadi gagal. Sebenarnya selama ini kakek tak pernah suka ketika papa kamu menikah dengan Laura. Karena kakek tahu jika dia bukan wanita baik-baik. Bahkan kakek tak yakin jika Leonard dan Cecilia adalah anak dari papa kamu. Jadi kakek selama ini berusaha terus mencari kamu karena kakek tahu jika Diana ibu kamu adalah wanita dan juga seorang ibu yang bisa membesarkan anaknya dengan baik. Kakek menyesal dahulu tak bisa mencegah Diana pergi dari rumah ini. Padahal waktu itu kakek sendiri ya g menawarkan kepada Diana bahwa ia akan mendapatkan kebahagian dari rumah ini. Tapi apa yang Diana dapat hanya kesedihan semata. Maka dari itu kakek ingin membalas semua hal yang ibu kamu tak terima dengan menjadikan kamu pewaris tunggal kekayaan keluarga Lewinsky. Karena kakek yakin jika kamu adalah calon yang tepat sebagai pewaris tunggal kekayaan keluarga Lewinsky.
Tetap dengan wajah datarnya Darrell terus menyimak semua kata-kata yang sang kakek sampaikan sampai sebuah ketukan di pintu menghentikan pembicaraan mereka.
"Maaf tuan besar tapi makan malam sudah siap. Dan di meja makan nyonya Laura, tuan Leonard, dan Nona Cecilia sudah datang. Serta tuan Candra beserta keluarganya juga sudah datang," kata Mr. Endy dengan sopannya.
"Terima kasih mr. Endy. Darrell kita ke turun dan makan malam bersama," kata Roberto mengajak Darrell.
Darrell hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju. Dan ia pun jalan bersama sang kakek menuju meja makan. Dan ketika mereka sampai di meja makan sudah ada anggota keluarga yang sudah datang.
Dan bisa ditebak bagaimana pandangan tidak suka dari semua anggota keluarga yang berada di meja makan itu.
"Papa kenapa kita harus makan bersama dengan anak asisten rumah tangga itu? Seharusnya ia tak pantas duduk di meja makan keluarga Lewinsky. Jadi sebaiknya papa usir saja dia," kata Laura sambil menunjuk ke arah Darrell.
"Benar apa yang dikatakan mama kakek. Dia tidak pantas makan bersama dengan keluarga ini. Lebih baik usir saja dia dari sini. Ia hanya anak dari seorang asisten rumah tangga yang berusaha mengambil uang keluarga Lewinsky," kata Leonard dengan nada yang marah dan menuduh ke arah Darrell.
Suasana di meja makan semakin tegang karena Laura dan Leonard mulai peperangan diantara mereka dan juga Darrell.
"Kalau tidak lupa kan jika Darrell adalah pewaris tunggal seluruh kekayaan keluarga Lewinsky. Jadi kalian harus bisa menerima dia sebagai anggota keluarga. Jika kalau masih berusaha untuk membenci Darrell maka siap-siap untuk tak menerima sepersen kekayaan keluarga Lewinsky," kata Roberto dengan nada yang tegas.
Dan sontak saja semua orang yang ada di meja makan itu diam seribu bahasa karena tak ada yang berani berkata-kata lagi. Apalagi ketika seorang Roberto Lewinsky mengatakan hal-hal yang berhubungan dengan uang ataupun kekayaan. Maka mereka semua tak memiliki cara lain selain menerimanya.
Dan sisa malam itu terasa sangat hambar dan tegang karena tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka. Sedangkan Darrell memilih untuk pulang lebih awal karena tak nyaman dengan suasana ini. Selain itu Darrell butuh tidur saat ini.
Sementara itu Calista sedang packing baju-bajunya di koper. Setelah 3 hari dia berada di Yunani, Calista memutuskan untuk pindah ke negara lain. Calista memutuskan untuk pergi ke Italy. Ia sudah siap untuk berangkat ketika sebuah telepon menggangu aktivitadnya packing. Ketika ia melihat ponselnya ia tak mengenal siapa yang menelponnya. Dan tanpa pikir panjang Calista pun mengangkat telepon itu.
"Halo," jawab Calista.
"Baby I miss you so much," kata seseorang di seberang sana.
Ponsel yang ada di tangan Calista terjatuh ketika ia mendengar suara yang tak ingin ia dengar. Apalagi ketika ia memanggil dirinya baby dengan nada yang penuh kerinduan itu membuat Calista hanya bisa terdiam.
Hmmm.... Kira-kira siapa yang nelpon Calista ya??
See you next chapter
Kasih lovenya biar bisa update tiap hari
Happy reading....