DUA jam kemudian, Nara akhirnya berhasil membuat Arka pulang dari rumah nya setelah memastikan jika demam lelaki itu sudah sembuh. Disepanjang perjalanan pulang, Arka tak henti-hentinya memijat kening. Meski demam nya sudah surut, tapi rasa sakit di kepalanya masih ada. Arka menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi kemudi, mencoba fokus dengan stir di tangan nya. Angin sejauk masuk melalui jendela kaca mobil yang sedikit terbuka, setidaknya mampu membuat rasa peningnya berkurang. Ting! Ponsel yang tergeletak di kursi sebelah berdenting dengan nyaring. Arka mengulurkan lengan nya, melihat siapa yang mengiriminya pesan. -08xxxxxxxxxx Ar, aku Brianca, masih ingat aku? Kening Arka berkerut dalam saat melihat nama isi pesan itu. Butuh waktu cukup lama untuk mengingat siapa 'Brianca' ya