PINTU kembali tertutup, Nara berjalan menuju kamar yang tempat Arka berada. "Baju kamu. Tadi sekertaris kamu yang nganterin, cepet pake terus pulang. Liat kamu dirumah ini lama-lama saya bisa kehabisan nafas karena sesak." Cibir Nara sinis. Wanita itu menyerahkan paperbag di tangannya. Arka berdiri, masih memakai boxer. "Sesak? Mau saya kasih nafas buatan?" Tawar Arka dengan nada jail. Nara melotot, lalu menyalak dengan galak. "Gak usah! Cepet pake terus pergi." Manik mata abu Arka menatap Nara dengan kerutan di dahi. Dalam hati, dia tertawa dengan tingkah Nara sekarang. "Kamu mau nonton saya lepas boxer ya? Oke kalau gitu, tetep disini." Arka menggut-manggut, jemari tangannya bersiap melepas boxer yang menutupi area pribadinya. "Eh! Da-dasar b******k!" Ujar Nara gelagapan, dia langs