First Kiss

2090 Kata

Berbeda dari saat berangkat tadi, saat pulang suasana hening selimuti keduanya yang bagi salah satunya terpaksa masih terjebak dengan lelaki itu dalam satu mobil. Jihan lebih tertarik menatap keluar jendela dari pada menatap Ruri, tak peduli lehernya mulai kaku dan sakit terus menatap ke kiri. “Jihan, kamu nggak pegal?” tegur Ruri, selalu cari kesempatan untuk memancing Jihan mau menatapnya. “Hm!” Jihan berdeham lalu menatap lurus. Tak peduli di anggap seperti anak kecil yang merajuk karena tidak di belikan cotton candy. Ruri terkekeh, menggeleng kecil. “Marahmu ini nggak akan berhasil mengintimidasiku, justru kamu lebih terlihat cute.” Jihan memutar bola matanya malas, setelah kemarahan bisa-bisanya Ruri tetap bicara begitu. “Saya nggak suka dibilang cute!” “Oke... kamu ng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN