Setelah susù dan roti dalam genggaman Jihan diam-diam melirik Ruri. Bisa bernapas lega ketika mendapati dia sudah memejamkan mata. Kemudian Jihan diam-diam masih memperhatikan susù kotak dan sebungkus roti ditangannya cukup lama. Hatinya berdesir hangat, hal yang bahkan tidak pernah dia dapatkan dari Abhi sudah lama sekali. Bentuk perhatian kecil yang tulus, tanpa Jihan minta dan bahkan biar pun telah menolaknya, Ruri tidak menyerah memikirkan Jihan sampai-sampai mencari cara agar ada makanan yang masuk ke perutnya setelah Jihan menolak mampir di resto tadi. Perlahan tangannya terangkat, mengangkat susù kotak, menancapkan sedotan di sana lalu mendekatkan susù kotak dengan bibirnya. Menjepit ujung sedotannya perlahan dia meminumnya, segar dan Jihan tersenyum. Kenapa rasanya jadi le