Perlahan kelopak mata berbulu lentik itu bergerak sampai akhirnya terbuka sembari coba melawan rasa sakit di kepala. Jihan diam beberapa detik untuk ingat yang terjadi. Terakhir sayup-sayup sempat dengar suara seperti tembakan, Jihan sangat yakin dengar itu sebelum kepalanya semakin terasa berat dan berputar, lalu gelap dan tidak tahu yang terjadi berikutnya. “Di mana aku?” bisiknya masih memijat kepala. Dia terbangun di atas tempat tidur, jelas bukan ranjang di kamar dalam apartemennya. Dia langsung tahu tidak berada di apartemen “Lalu aku ada di mana? Apa para kawanan begal semalam membawaku pergi? Menculikku?” bisik Jihan menatap langit-langit. Rasa takut yang semalam kembali dia rasakan dan panik. Sedetik kemudian dia coba tetap tenang, jangan sampai berteriak. Bisa-bisa me