Kebersamaan

1418 Kata

Home sweet home, sejak kemarin kami sudah pulang ke rumah Bandung. Back to real life karena ini weekend aku hanya berdiam diri di rumah. Aku memeluk tubuh Mas Dion erat, masih bergelayut manja. Sedangkan yang dipeluk masih lelap dalam tidurnya. Suara dentingan bel membuat keningku mengkerut, siapa tamu yang datang sepagi ini? Bersamaan dengan deringan ponsel Mas Dion yang mengusik tidurnya. “Pagi, Sayang,” sapanya. Mas Dion ikut duduk dan mencium keningku. “Mas ponselnya berdering.” Mas Dion meraih ponselnya, lalu kembali terdengar dentingan bel berulang kali. “Asha buka pintu—” “Nggak usah.” Mas Dion memelukku dan kami kembali merebahkan tubuh ke kasur. “Halo,” sapanya menjawab panggilan telepon. “Buka pintu.” “Tidak terima tamu.” Aku mencubit pinggang Mas Dion hingga dia m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN