Mas Dion ini, ada saja akal nakalnya yang membuat aku tak bisa berkata-kata, heran. Meski begitu, aku selalu terbuai akan kelembutan perlakuannya saat menyentuhku. Kini, kebahagiaan tengah memenuhi ruang hati kami. Di dalam perutku, kini terdapat malaikat kecil yang tak bersayap, menjadi pelengkap sempurna dari keluarga kecil kami. Sungguh, aku tidak sabar untuk melanjutkan perjalanan ini bersama Mas Dion dan si kecil yang sedang tumbuh dalam rahimku. Gurat kebahagiaan tampak jelas di wajah setiap orang yang mendengar kabar kehamilanku, termasuk Bude dan Pakde. Hari ini, kami mengunjungi rumah mereka. Begitu tiba di sana, Mas Dion langsung ditawan bemain catur oleh Pakde. “Sha, sudah mau jadi Bunda, kok, masih saja bergelayut manja begini.” Ujar Bude saat aku berbaring di sofa dan menj

