Langit yang berwarna jingga perlahan mulai gelap. Niatnya, keluar hotel hanya untuk menikmati sunset berakhir menelusuri malam yang tak kalah indah di Venice. Termaram lampu menambah kesan estetik pada bangunan di sepanjang jalan. “Mas, katanya Venice ini kota romantis, loh.” “Tidak perlu pergi sejauh ini, Sha. Di mana, Mas, pergi asal dengan kamu pasti romantis.” “Ya ampun, Mas. Belajar gombal di mana, sih?” Aku sampai menghentikan langkahku menatap wajahnya. Dan dia tampak mengulum senyumnya. Kami kembali melangkah menelusuri jalan. “Mas tahu atau nggak kalau ciwi-ciwi di kantor banyak yang nge-fans sama Mas?” Mas Dion mengedikkan bahunya acuh dengan pertanyaanku. “Mereka pasti nggak menyangka kalau Mas itu bucin akut, tukang gombal dan genit begini.” “Kalau bucin, tidak sepenuh

