Ayasha’s POV Setelah menikah, kehidupanku tidak ada yang berubah, aku tetap se-happy itu menjalani hari, malah semakin happy. Yang membedakan adalah ada seseorang yang menemaniku setiap hari dari pagi hingga malam dan harus aku urus. Belum hamil sudah harus mengurus bayi tua. Bagaimana tidak kusebut bayi tua karena usia dan perilakunya yang tidak sinkron. “Mas, lepas, Asha mau mandi,” pintaku. Matahati sudah tak malu-malu lagi menampakkan diri, tapi sejak tadi Mas Dion asyik bergelayut manja memelukku. “Hari ini tidak usah berangkat kerja, yuk, Sha,” ajaknya. “Ngawur.” Aku dan Mas Dion telah membuat kesepakatan bahwa setelah menikah, aku akan tetap bekerja. Awalnya, tujuanku selain karena mendambakan pekerjaan ini, aku masih ingin membantu Pakde dan Bude. Namun, pada akhirnya, Mas D

