Balada Anak Perempuan 2

1048 Kata

“Papa nanti pulang jam berapa?” tanya Aruni saat kami tengah menikmati makan siang. “Sore, dong, seperti biasa.” “Bener, ya, Pa.” Mas Dion mengangguk pasti. Setelah selesai makan bersama, aku dan Aruni memutuskan untuk pulang. “Kalau sudah janji sama anak, nggak boleh ingkar, loh, Mas,” bisikku saat Mas Dion mengantar kami sampai ke lobi kantor. “Iya, Mas, usahakan.” “Sebaiknya ngomong yang pasti-pasti aja, deh, Mas. Nanti anaknya ngambek, Asha, nggak mau tolongin, loh.” Mas Dion hanya mengangguk. Ini masuk akhir bulan, hampir mustahil Mas Dion bisa pulang tepat waktu. Setelah puas mencium Aruni dan mengantarnya masuk ke dalam mobil. Mas Dion memeluk juga mengecup keningku. Satpam yang berdiri tak jauh dari kami saja ikut tersenyum melihat sikap Mas Dion pada kami. “Kami pulang,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN