Extra Part : Permaisuri

1620 Kata

Persiapan peragaan busana sudah delapan puluh persen harusnya weekend nanti Mas Dion sudah kembali dari perjalanan bisnisnya. Kalaupun masih belum, dia janji akan pulang sebentar untuk menghadiri acara yang aku buat bersama tim butikku. Sedang apa kesayanganku saat ini? Mendadak aku rindu. Aku meraih ponselku dan melakukan panggilan telepon ke nomor lelaki yang saat ini berada di Ibukota. “Halo, Sayang.” Aku tersenyum begitu mendengar sapaannya dari seberang telepon. Suaranya terdengar terengah-engah. “Mas.” “Ya, Sayang.” Aku menyernyitkan dahi saat suasana terdengar lebih ramai. “Lagi apa, Mas? Sibuk nggak?” “Baru kelar meeting, Sayang. Meetingnya di hotel yang sama, wait a minute, Sayang, jangan dimatiin,” pinta Mas Dion. Selanjutnya, aku mendengar Mas Dion menyapa seseorang, rand

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN