POV Luna Laki laki di sampingku itu kembali bersikap serius, ia memintaku untuk menganalisa setiap kesalahan kesalahan profil profil yang ia tunjukan kepadaku. Katanya, orang orang itu adalah anak anak dari pemilik perusahaan. Saat ini mereka gencar ingin menjatuhkan Adnan dari posisinya sebagai CEO. Diskusi kami berlangsung seru. Ia sangat menyukai dengan semua analisa yang ku berikan. Beberapa kali ia tertegun dengan argumen argumen yang ku berikan. Tak terasa jam sudah menunjukan waktunya makan siang. Kekasihnya sudah dua kali menghubunginya untuk mengingatkan lelaki itu untuk makan siang. Aku jadi ingat saat aku memarahi suamiku untuk makan siang dan kami malah berdebat tentang siapa yang paling sibuk. Ujung ujungnya aku pasti kalah karna aku yang paling lupa untuk makan siang saat

