POV Luna Minggu pagi itu Devan membawaku ke sebuah kafe, kafe dimana aku dan pak Sammi pernah menghabiskan waktu berdua. Ah..lucunya kalau mengingat momen momen aku menerima perasaan pak Sammi. Waktu itu aku baru saja tamat kuliah dan mencoba menjejal kemampuanku. Pak Sammi menyarankan agar aku melanjutkan pendidikanku agar aku bisa menjadi pengacara profesional. Awalnya aku mengenal pak Sammi alias Julian dari teman yang sedang bekerja dengannya. Kebetulan aku sedag mencari kerja. Temanku menyarankan agar aku bekerja di firma tempatnya bekerja. Pak Sammi langsung yang mewancarai aku. Anehnya, justru dia yang gugup ketika sesi tanya jawab. " Bagaimana pendapatmu tentang Julian..maksudku Sammi " tanya Devan yang membuatku terbatuk saat menyeruput es jeruk. " Kok jadi bahas pak Sammi si