POV Author Luna menerima obat yang ia tebus di apotik dekat klinik. Satya dan bu Danisa menghampirinya, Luna melihat tangan pak Satya yang di balut perban. " Kenapa pak ? " tanya Luna meraih tangannya. Attar berdehem membuatku segera menyingkirkan tangan pak Satya seolah olah pengacara itu akan mengadukan tindakanku pada Devan. " Ini tadi aku menolong bu Danisa memperbaiki kaca kantor yang pecah karena anak anak bermain bola " jelas Satya sambil memperlihatkan tangannya yang dibalut perban. " Jika kamu meyakini Devan masih hidup, jauhi buaya ini " bisik Attar yang membuat Luna tertegun. Ia tersenyum tipis. " Mama ayo pulang " rengek Davina di pangkuan Luna. Ia pun pamit pada atasan dan mantan atasannya. " Ingat tawaranku Lun, kami masih butuh kamu di kantor " ucap Satya sambil m

