54

1433 Kata

Suasana di ruang kerja Ebas terasa lebih tenang. Setelah menikmati liburan singkat bersama keluarga, kini ia kembali disibukkan dengan urusan kantor. Di dalam ruangannya yang luas, Galih, asisten pribadinya, sudah berdiri dengan rapi, menunggu perintah. Pria itu selalu profesional dan siap membantu apa pun yang dibutuhkan tuannya. "Selamat pagi, Tuan," sapa Galih dengan ramah. "Bagaimana acara liburannya kemarin?" Ebas yang sedang melepaskan jasnya hanya melirik sekilas, lalu tersenyum tipis. "Seperti yang kau lihat, Gal," jawabnya santai, mengedikkan bahu. Galih ikut tersenyum. Setidaknya, pagi ini wajah tuannya sudah lebih cerah—tidak seperti beberapa hari lalu ketika ia tampak uring-uringan akibat pertengkaran kecil dengan Nala. Namun, senyuman itu menghilang begitu Galih mengulur

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN