Ebas tetap diam meski Nala terus merengek, mengguncang lengannya, dan mencoba mendapatkan jawaban. Ia hanya menggenggam tangan wanita itu erat, menariknya masuk ke hotel. Langkahnya mantap, tanpa sedikit pun jeda untuk menoleh. "Bas! Kamu denger nggak sih?" seru Nala lagi, suaranya mulai meninggi. Ebas akhirnya berhenti di depan pintu kamar hotel. Ia menatap Nala sekilas, tapi hanya menghela napas tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Setelah membuka pintu, ia menarik Nala masuk. Begitu berada di dalam, Ebas melepas jasnya dengan gerakan cepat lalu melemparkannya ke sofa. Ia membuka beberapa kancing kemejanya, menggulung lengan baju sampai siku, dan melemparkan tubuhnya ke atas ranjang dengan gerakan malas. Salah satu lengannya menutupi wajahnya, sementara yang lain direntangkan

