"Elvira, tolong panggil Nala ke ruanganku. Dari tadi saya panggil, tidak ada jawaban," titah Ebas tegas melalui interkom. Hari ini, Ebas disibukkan oleh serangkaian rapat penting yang menyita waktunya. Dia sengaja tidak melibatkan Nala. Ada jarak yang terasa sejak insiden beberapa waktu lalu. Dia sadar, salah besar telah meragukan wanita yang sudah begitu banyak berkorban untuknya. Namun, hati kecilnya terusik. Dia rindu pada Nala. Sangat. Rapat-rapat itu bahkan terasa hambar tanpa kehadiran kekasihnya. Beberapa menit kemudian, suara ketukan terdengar di pintu. “Masuk,” sahut Ebas, sedikit berharap. "Sayang..." panggilnya lembut, tapi yang muncul justru Elvira. "Maaf, Tuan," ujar Elvira dengan nada manis yang dibuat-buat. Ebas mendongak, wajahnya langsung berubah kecewa. “Di mana Nal

