Dika menggelengkan kepalanya ia tak mau menyentuh kotak itu sama sekali. "Buat kamu saja," titah Dika. Dika sibuk mengaduk -aduk minumannya yang memang sejak tadi terasa tidak manis. "Ini orang yang buat memang lupa ksih gula atau memang saya pesan tidak terlalu manis jadi irit gula?" batin Dika masih mncicipi dengan benar rasa kopi hitam itu. "Kok buat saya? Saya gak mau," jelas Tuti mendekatkan kotak itu pada Dika. "Kamu apa -apaan sih, Rain. Saya gak suka kamu berbuat begitu. Main terima -terima aja hadiah dari orang. Kamu kan tahu, kalau kita itu sudah menikah. Seharusnya kamu itu malah menolak dengan alasan apa, bukan malah menerima," ucap Dika begitu kesal. Hawa di Kantin Kampus mulai tidak enak. Tadi, niat Dika hanya ingin menjemput Rain saja di Kantin lalu pulang, tapi, Dika in